Semenjak mengenakan Jilbab, aku ngerasa sangat lebih baik, eentah dari segi penampilan, kesopanan, dan yang pasti merasa adem tidak perlu lagi takut kepanasan karena teriknya sinar matahari. . :-)
Suruhan untuk mengenakan jilbab sudah ada sejak dulu dan aku ingin sekali mengenakannya, namun niat itu susah sekali aku realisasikan karena faktor situasi dan kondisi, padahal.. hal ini tidak menjadi persoalan yang berat jika kita memikirkan, Allah pasti akan membukakan jalan buat hambanya yang berbuat baik.
Perintah menutup aurat atau berjilbab adalah salah satu perintah yang sesungguhnya bukan sesuatu perjuangan yang membutuhkan keringat deras dalam melakoninya. Namum harus diakui, bukanlah persoalan ringan untuk dapat memantapkan hati untuk menjalaninya.
Setelah browsing sana sini dan membaca buku, aku baru sadar betapa pentingnya bagi seorang wanita yang sudah akil-balig untuk menutup auratnya. Setelah membaca tulisan berikut ini aku semakin mantap untuk berjilbab.
- Karena perintah Allah di dalam Al Quran, surat Al Ahzab; 59 dan Surat An Nuur: 31.
- Karena jilbab menjadi identitas utama bagi muslimah. Di mana pun kita berada bila kita mengenakan jilbab, kita dikenali sebagai muslimah (masih merujuk QS Al Ahzab; 59).
- Dengan mengenakan jilbab, muslimah lebih aman karena tidak diganggu. Pria lebih tertarik menggoda dan melakukan pelecehan seksual pada perempuan yang memakai pakaian you can see (everything?). Biasanya perempuan berjilbab justru sering disapa dengan salam (Assalaamu’alaikum) atau dengan perkataan: “Mau kemana, Bu Hajii?” (malah didoakan, amiin).
- Dengan mengenakan busana muslimah, kita menjadi lebih merdeka, tidak perlu lagi takut ada bagian tubuh kita yang kelihatan karena baju kita yang kekecilan.
- Dengan berjilbab, kita merdeka dari pandangan orang yang mengukur kita dari fisik semata. Kita tak lagi diukur dari besar kecilnya betis, pinggang atau bagian tubuh kita lainnya. Orang akan mengukur kita semata dari kebaikan hati dan kecerdasan kita.
- Dengan berjilbab maka kontrol ada di tangan perempuan, bukan pria. Perempuan bebas mengontrol dan menentukan pria mana yang boleh atau yang tidak boleh melihatnya.
- Bagi seorang gadis, dengan berjilbab pada dasarnya ia sudah melakukan proses seleksi terhadap calon suaminya kelak. Bukankah hanya pria baik-baik dan memiliki wawasan keislaman memadai yang berani melamar gadis berjilbab?
- Jilbab tak pernah menghalangi muslimah untuk maju dalam kebaikan. Sejarah mencatat banyak perempuan agung di masa nabi SAW dan sesudahnya. Mereka mempunyai beragam profesi, berbagai kiprah dalam masyarakat dan prestasi yang tak pernah berhenti, sampai di medan perang sekali pun---tanpa pernah menanggalkan jilbab mereka.
Niat dalam hati harus di kuatkan sekuat-kuatnya, berkeyakinan bahwa Allah akan memudahkan segala perubahan baik yang akan kita tempuh. . Amien